Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Virus Covid 19 di Desa Duyung, Mojokerto

    Tuani Lidiawati Simangunsong, Erna Andajani, Arum Soesanti, Wafia Silvi Dhesinta Rini,

Abstract

Masuknya virus Covid 19 ke Indonesia pertengahan Maret 2020 lalu membuat masyarakat harus mewaspadai penyebaran virus ini ke daerahnya. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPDM) merupakan hibah dari Kemenristekbrin yang dilakukan Universitas Surabaya di desa Duyung, mencermati bahwa pencegahan penyebaran virus Covid 19 ke desa ini menjadi satu hal yang penting dilakukan sehingga menjadikan isu ini menjadi salah satu program dalam pengabdian yang dilakukan di desa tersebut. Tujuan dari pemberdayaan adalah untuk mencegah penyebaran virus Covid 19. Metode yang dilakukan adalah 1. Sosialisasi kepada para perangkat dan masyarakat desa Duyung, 2. Pembentukan Relawan Desa Lawan Covid 19, 3. Edukasi Masyarakat melalui spanduk yang dipasang di beberapa jalan yang banyak dilewati warga, dan 4. Penyemprotan secara berkala dan pembentukan posko Covid 19. Selain itu, pihak Desa Duyung juga melarang kunjungan warga dari luar selama bulan Maret-Juni dan membatasi akses warga dari luar desa untuk berkunjung ke desa tersebut setelah bulan Juni. Hasil kegiatan  menunjukkan bahwa sampai saat ini belum ada warga yang terjangkit Covid 19 dan Desa Duyung mendapat apresiasi dari bupati Mojokerto karena merupakan Kampung Tangguh Covid 19.

Masuknya virus Covid 19 ke Indonesia pertengahan Maret 2020 lalu membuat masyarakat harus mewaspadai penyebaran virus ini ke daerahnya. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPDM) merupakan hibah dari Kemenristekbrin yang dilakukan Universitas Surabaya di desa Duyung, mencermati bahwa pencegahan penyebaran virus Covid 19 ke desa ini menjadi satu hal yang penting dilakukan sehingga menjadikan isu ini menjadi salah satu program dalam pengabdian yang dilakukan di desa tersebut. Tujuan dari pemberdayaan adalah untuk mencegah penyebaran virus Covid 19. Metode yang dilakukan adalah 1. Sosialisasi kepada para perangkat dan masyarakat desa Duyung, 2. Pembentukan Relawan Desa Lawan Covid 19, 3. Edukasi Masyarakat melalui spanduk yang dipasang di beberapa jalan yang banyak dilewati warga, dan 4. Penyemprotan secara berkala dan pembentukan posko Covid 19. Selain itu, pihak Desa Duyung juga melarang kunjungan warga dari luar selama bulan Maret-Juni dan membatasi akses warga dari luar desa untuk berkunjung ke desa tersebut setelah bulan Juni. Hasil kegiatan  menunjukkan bahwa sampai saat ini belum ada warga yang terjangkit Covid 19 dan Desa Duyung mendapat apresiasi dari bupati Mojokerto karena merupakan Kampung Tangguh Covid 19.

Full Text:
Section
Lingkungan Hidup dan Bencana