Peningkatan Daya Saing Lokananta Sebagai Destinasi Wisata Sejarah Di Surakarta

    Tiwuk Kusuma Hastuti, Umi Yuliati, Yusana Sasanti Dadtun,

Abstract

Lokananta merupakan satu-satunya perusahaan rekaman musik milik Pemerintah Indonesia yang didirikan di Kota Surakarta pada tahun 1956. Berbagai potensi yang dimiliki Lokananta seperti bangunan fisik, berbagai macam koleksi peralatan musik dan kaset audio, duplikasi piringan hitam, dan koleksi film, menjadikan Lokananta berpeluang untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Kota Surakarta dengan mengusung konsep yang lebih modern. Kota Surakarta menggunakan brandingSolo The Spirit of Java” sebagai upaya merevitalisasi pada nilai-nilai, filosofi atau pandangan hidup sebagai upaya melakukan pencitraan dengan memberi penguatan pada simbol atau penanda tertentu. Simbol dan penanda (sign) disadari sangat penting dalam menentukan sebuah tempat sebagai destinasi wisata karena simbol ini terkait dengan citra sebuah tempat di benak para wisatawan. Salah satu simbol dan sign kekayaan budaya Kota Surakarta adalah keberadaan perusahaan rekaman musik yang bernama Lokananta.

Pengabdian ini merupakan implementasi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan tema Model Pengembangan Wisata Sejarah melalui Audio Visual di Lokananta. Mitra dari pengabdian ini adalah Perum Percetakan Negara RI Lokananta yang berada di Kota Surakarta. Tujuan dari pengabdian ini adalah 1) membantu mitra dalam melestarikan warisan sejarah budaya dan mendekatkan  sejarah dengan generasi muda, 2) membantu mitra dalam mengoptimalkan potensi Lokananta sebagai destinasi wisata sejarah, melalui manajemen atraksi wisata dan SDM dengan melakukan diskusi sapta pesona, pelatihan guiding dan psikologi pelayanan, penataan lokasi, penambahan atraksi baru, dan membantu dalam pemasaran

Pengabdian ini menggunakan metode observasi, diskusi, pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan secara langsung. Observasi dilakukan untuk mendata permasalahan yang ada di UKM dan setelah itu didiskusikan dengan pihak UKM. Sementara pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan secara langsung  dilakukan dalam proses manajemen atraksi wisata dan SDM. Target khusus dalam kegiatan pendampingan ini adalah SDM yang mumpuni dalam bidang pariwisata,  atraksi wisata yang lebih tertata,  dan peningkatan kemandirian Perum Percetakan Lokananta. Selain itu terjalin kerjasama dengan ASITA dan publikasi di jurnal ilmiah pariwisata.

Keywords: wisata sejarah, Lokananta, manajemen atraksi dan sumber daya manusia, Surakarta
Full Text:
Section
Ekonomi, Sosial, dan Budaya