Proses Perancangan Ruang Bimbingan Belajar “Makhota” Di Krukut Jakarta

    Susinety Prakoso, Felia Srinaga, Julia Dewi, Dicky Tanumihardja, Alvar Mensana,

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses perancangan kembali ruang bimbingan belajar “Mahkota” di daerah Krukut Jakarta Barat. Perancangan kembali ruang bimbingan belajar Mahkota merupakan bagian dari kegiatan PkM program studi Arsitektur Universitas Pelita Harapan bekerja sama dengan mitra Yayasan Beritakan Kasih. Perancangan ruang bimbingan belajar ini mendesak untuk dilakukan karena 1) bangunan bimbel terlihat kumuh; 2) ruang kelas terlalu kecil; 3) ventilasi ruang kelas yang buruk; 4) bangunan bimbel terkena banjir. Lokasi bimbel yang terletak di permukiman padat penduduk memberikan peluang pada perancangan kembali bimbel untuk berfungsi sebagai tempat belajar dan bermain bagi anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi untuk memperoleh pelajaran tambahan sekolah.  Rancangan kembali ruang bimbingan belajar Mahkota meliputi penataan kembali layout/denah ruang belajar, penataan ruang eksterior dan ruang interior bimbel. Proses perancangan ruang bimbingan belajar menggunakan pendekatan partisipasi, dengan tujuan untuk menghasilkan rancangan yang peka terhadap kebutuhan anak serta bermakna bagi anak. Kegiatan PKM dilakukan dalam empat tahap, yaitu 1) community background research; 2) mengumpulkan pandangan anak dan orang dewasa; 3) membahas material yang terkumpul; 4) memutuskan apa yang perlu diteruskan dan diubah.  Luaran kegiatan PKM ini adalah rancangan final gambar desain ruang bimbingan belajar dalam bentuk gambar kerja, gambar presentasi serta maket bangunan yang digunakan oleh Yayasan untuk pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan.

Keywords: Proses perancangan, ruang bimbingan belajar, proses partisipasi, anak
Full Text:
Section
Pendidikan