Optimalisasi Peran Orangtua Melalui Edukasi Parental Emotional Coaching Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Merespon Emosi Negatif Anak Tunarungu Di Slb X Kecamatan Karangpilang

    Starry Kireida Kusnadi,

Abstract

Tunarungu adalah seseorang yang mengalami gangguan pendengaran yang meliputi seluruh gradasi ringan, sedang, dan sangat berat yang menyebabkan terganggunya proses perolehan informasi atau bahasa sebagai alat komunikasi. Gangguan pendengaran (tunarungu) seringkali menimbulkan masalah tersendiri. Masalah utama pada anak tunarungu tidak hanya aspek itu saja yang terpengaruh, melainkan seluruh aspek perkembangannya dan aspek kehidupannya juga terpengaruh. Penderitaan anak tunarungu berpangkal dari kesulitannya mendengar, sehingga pembentukan bahasa sebagai salah satu cara komunikasi menjadi terhambat. Dengan ketidakmampuan berbahasa khususnya secara verbal, anak akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, kebutuhan dan kehendaknya pada orang lain, sehingga kebutuhan mereka tidak terpuaskan secara sempurna. Disamping tidak dimengerti oleh orang lain, anak tunarungu juga sulit memahami orang lain, sehingga tidak jarang mereka merasa terkucil atau terisolasi dari lingkungan sosialnya. Respon orangtua terhadap momen emosional anak memengaruhi pemahaman anak mengenai emosi, misalnya mengenai bagaimana cara mengekspresikan suatu emosi atau bagaimana cara meregulasi emosi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan orangtua dalam merespon emosi negatif anak tunarungu menggunakan emotional coaching. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah memberikan edukasi tentang parental emotional coaching kepada orangtua yang memiliki anak tunarungu. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para orangtua dapat lebih terampil dalam merespon emosi negatif anak sehingga orangtua dapat memberikan respon yang tepat dan menjadi pelatih emosi yang baik baik anak.

Keywords: Parental Emotional Coaching, Keterampilan, Emosi Negatif, Tunarungu
Full Text:
Section
Pendidikan