DIGITAL CITIZENSHIP DAN OPTIMALISASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN UNTUK SISWA SMP DAN SMA DI SEKOLAH LENTERA HARAPAN (SLH) RANTEPAO - TORAJA
Abstract
Teknologi digital telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan global, dan Indonesia tidak terkecuali. Namun, integrasi kewarganegaraan digital dan optimalisasi penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran tetap menjadi tantangan, terutama di daerah terpencil seperti Toraja. Makalah ini menyajikan hasil program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan pada November 2023 di Sekolah Lentera Harapan Toraja, yang melibatkan 300 siswa dari SMP dan SMA. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang kewarganegaraan digital dan mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran mereka. Kewarganegaraan digital dapat didefinisikan sebagai norma-norma yang sesuai, serta perilaku yang bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi informasi. Hal ini mengacu pada warga negara yang dapat menggunakan internet secara teratur dan efektif (Ribble, M., 2015). Lanskap pendidikan saat ini di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan akses terhadap teknologi dan kurangnya literasi digital di kalangan siswa dan pendidik. Tantangan ini lebih terasa di daerah terpencil seperti Toraja, di mana kesenjangan digital menghambat kualitas pendidikan. Oleh karena itu, program PKM dirancang untuk mengatasi kesenjangan ini dengan memberikan pelatihan komprehensif tentang kewarganegaraan digital, mencakup keamanan online, penggunaan teknologi yang etis, dan komunikasi digital yang efektif. Hasil dari kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PKM) ini sangat positif. Siswa menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif sepanjang sesi. Mereka menunjukkan minat yang tinggi dalam diskusi dan sharing mengenai pemanfaatan platform digital yang dapat meningkatkan pengalaman pendidikan mereka. PKM ini juga menyoroti perlunya pelatihan dan dukungan berkelanjutan bagi siswa dan guru untuk mengikuti perkembangan lanskap digital yang cepat. Selain itu, diskusi dengan siswa mengungkapkan bahwa literasi digital juga penting bagi orang tua, yang sering kali kesulitan dengan teknologi. Wawasan ini menekankan perlunya program-program di masa depan untuk melibatkan orang tua, memastikan pendekatan holistik terhadap pendidikan digital dalam komunitas. Dengan memberdayakan siswa dan orang tua dengan keterampilan digital, komunitas dapat lebih baik menghadapi tantangan era digital. Kesimpulannya, program PKM di Sekolah Lentera Harapan Toraja terbukti sangat bermanfaat, menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang kewarganegaraan digital dan mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pendidikan. Inisiatif di masa depan sebaiknya melibatkan orang tua, memastikan literasi digital yang komprehensif di seluruh komunitas.