Pelatihan Peningkatan Nilai Estetika Gerabah Banyumulek dengan Pemanfaatan Limbah Abu Pembakaran dan Kulit Biji Asam sebagai Agen Pewarna Alami

    Saprini Hamdiani, Made Ganesh D., Dina Asnawati, Nurul Ismillayli, Siti Raudhatul K., Saprizal Hadisaputra,

Abstract

Gerabah adalah salah satu potensi unggulan dari Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Industri gerabah di desa ini, diawali dengan pembuatan berbagai perkakas rumah tangga sederhana. Seiring berjalannya waktu, perkembangan model dan jenis gerabah kian berkembang. Selain model dan jenis untuk menarik minat konsumen, pengrajin gerabah meningkatkan nilai estetika gerabah dengan pewarnaan. Untuk menghasilkan warna yang bervariasi dan kuat hampir 80% pengrajin menggunakan pewarna sintetik (cat) dan produk pengkilap dengan kandungan besi oksida. Kedua bahan ini tidak ramah lingkungan, sehingga perlu ada solusi alternatif dengan pewarna alami menggunakan limbah abu pembakaran dan kulit biji asam.

Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi dan praktek pewarnaan gerabah. Tahap sosialisasi diikuti oleh 30 orang pengrajin anggota UMKM Patuh Pacu Desa Banyumulek. Pada tahap sosialisasi para peserta diberikan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah abu pembakaran dan kulit biji asam sebagai pewarna dan pengkilap alami gerabah. Selain itu, para pengrajin diberi pemahaman tentang efek negatif bahan kimia dalam cat sintetis dan bahan pengkilap. Tahap praktek dilakukan pada saat pembakaran gerabah. Gerabah yang masih dalam keadaan panas ditumpuk dengan limbah abu pembakaran halus, bubuk sekam, jerami dan rumput basah, menghasilkan gerabah dengan warna hitam alami dan mengkilat. Pewarnaan dengan kulit biji asam dilakukan dengan mencampurkan bahan ini dengan limbah abu pembakaran halus kemudian dimasak selama 30 menit. Air campuran disaring dan diaplikasikan pada gerabah menghasilkan warna merah maroon alami dan mengkilat. Penggunaan pewarna alami pada hasil-hasil kerajinan tangan sangat diminati oleh pasar ekspor Asia, Eropa dan Australia. Sehingga hasil pengabdian ini, diharapkan dapat meningkatkan inovasi teknik pewarnaan alami pada gerabah.

Keywords: Gerabah, Banyumulek, pewarna alami, limbah abu, kulit biji asam
Full Text:
Section
Teknologi Tepat Guna