PENDIDIKAN KETERAMPILAN PERDAMAIAN DAN RESOLUSI KONFLIK UNTUK SISWA SMP DAN SMA SEKOLAH LENTERA HARAPAN LABUAN BAJO

    Qanszelir GB Pandjaitan XIV, Roy Vincentius Pratikno, Ruth Sabrina Marthin,

Abstract

Sebagai suatu bangsa yang penuh dengan keberagaman dalam berbagai hal, Indonesia tidak pernah berhenti berupaya untuk menjaga perdamaian di tengah masyarakat. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mewujudkan perdamaian selain melalui pendidikan. Tanpa melihat rendah kelompok umur yang lain di dalam lapisan masyarakat, kelompok umur remaja adalah kelompok masyarakat yang paling membutuhkan pendidikan berbasis pengetahuan dan keterampilan perdamaian mengingat kelompok umur remaja akan mengemban tanggung jawab besar sebagai harapan bangsa di masa yang akan datang. Sekolah Lentera Harapan (SLH) Labuan Bajo adalah sekolah yang terletak di kawasan pariwisata super prioritas dan memiliki demografi penduduk yang penuh dengan perbedaan. Angka wisatawan dan pendatang yang tinggi di wilayah Labuan Bajo dan sekitarnya turut meningkatkan potensi terjadinya konflik akibat beragam perbedaan, khususnya dengan masyarakat setempat. Dengan menimbang hal tersebut, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) SLH Labuan Bajo perlu untuk mendapatkan pembekalan pendidikan keterampilan perdamaian yang baik. Dalam waktu dekat, para siswa akan melanjutkan jenjang pendidikan yang mengharuskan mereka untuk berada di tengah situasi yang semakin rawan memicu terjadinya konflik akibat perbedaan. Kegiatan pengabdian masyarakat dijalankan melalui berbagai macam kegiatan interaktif dan partisipatoris yang dijalani oleh seluruh siswa. Kegiatan ditunjang dengan pendekatan Konstruktivisme yang diimplementasikan dalam serangkaian metode aktivitas, seperti dinamika kelompok, studi kasus, visualisasi, dan sebagainya. Pelaksanaan kegiatan tidak terlepas dari sembilan modul sistematis yang dilaksanakan secara bertahap. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan dengan sangat lancar dan tujuan kegiatan ini diadakan dapat diterima dengan baik oleh seluruh peserta. Hal ini tercermin dari hasil lembar pre-test, lembar post-test, evaluasi peserta, dan evaluasi fasilitator yang diisi di awal dan akhir kegiatan.

Keywords: pengabdian masyarakat, pendidikan keterampilan, perdamaian, resolusi konflik, SLH Labuan Bajo
Full Text:
Section
Ekonomi, Sosial, dan Budaya