UPAYA MENANAMKAN DAMAI SEJAHTERA KERAJAAN ALLAH BAGI WARGA BINAAN LAPAS KEROBOKAN BALI
Abstract
Lapas merupakan tempat dimana sesorang akan menjadi hukuman atas kejahatan yang telah dilakukannya (Potabuga, 2012). Melalui lapas, orang akan menjadi sadar dan tidak untuk melakukan kejahatan yang sampai bersangkutan dengan hukum negara. Akibat banyaknya kejahatan yang terjadi, sehingga lapas Kerobokan Bali menampung warga binaan sampai melebihi jumlah yang seharusnya, berdasarkan data yang diperoleh per tahun 2023 jumlah keseluruhan mencapai 400 warga binaan, akibat hal tersebut banyak warga binaan yang tidak menemukan damai sejahtera. Salah satu solusinya adalah menanamkan hakikat anugerah dan nilai Kerajaan Allah kepada warga binaan dapat bertumbuh dalam karakter yang mencerminkan warga kerajaan Allah. Yesus dalam Matius 13:24-30 memberikan perumpamaan tentang ilalang di antara gandum yang membiarkan mereka tumbuh hingga masa tuaian baru dipisahkan (Suheru, 2022). Warga binaan perlu dibina agar hidupnya tidak dipengaruhi lingkungan yang buruk. Metode pelaksanaan melalui 3 tahapan: persiapan melalui wawancana, survei, dan FGD; pelaksanan dilakukan sebanyak 4 kali dimana 3 kali secara daring dan 1 kali secara luring ke lokasi mitra; pelaksanaan PkM ini merupakan kerjasama UPH dengan BPM (Blessing Prison Ministry) yang juga didukung oleh dana CSR. Hasil dari PkM adalah tumbuhnya kesadaran iman warga binaan sehingga setelah keluar dari lapas dapat menjadi pribadi yang lebih baik.