Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Ukm Al Amin di Kabupaten Karanganyar sebagai Bahan Baku Pembuatan Keripik Simulasi

    D Ishartani, WD Bagasta, LU Khasanah, NHR Parnanto,

Abstract

Proses pembuatan tahu akan menghasilkan limbah ampas tahu yang sifatnya mudah rusak sehingga akan menimbulkan bau yang tidak sedap serta mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Permasalahan serupa juga dihadapi oleh UKM Al Amin di Karanganyar yang setiap harinya menghasilkan hampir 0.5 ton ampas tahu tetapi penanganannya belum maksimal. Salah satu alternatif penanganan ampas tahu adalah dengan mengolahnya menjadi keripik simulasi karena ampas tahu masih mengandung sejumlah protein. Kegiatan pengabdian ini bertujuan menetukan formula keripik simulasi yang paling disukai panelis, mengukur kandungan proksimat dan asam lemak bebasnya, mendesain kemasan, serta menganalisis kelayakan ekonomi usaha produksi keripik simulasi berbahan baku ampas tahu. Hasil uji kesukaan menunjukkan formula keripik simulasi yang paling disukai panelis adalah formula dengan perbandingan ampas tahu dan tepung tapioka sebesar 1:2. Kandungan proksimat keripik simulasi formula terbaik adalah air2,81 %, abu 2,43 %, lemak 14,46 %, protein 4,47 %, karbohidrat 75,67 %, dan asam lemak bebas 0,16 %. Kemasan keripik simulasi yang digunakan adalah kemasan plastic bening berbahan polypropilene, berbentuk standing pouch, desain penutup resealable, dan dilengkapi dengan stiker label yang berisi keterangan sesuai peraturan yang berlaku. Hasil perhitungan analisis ekonomi berdasarkan HPP, BEP, ROI, NPV, B/C ratio, dan IRR, diketahui usaha produksi keripik simulasi berbahan baku ampas tahu ini menguntungkan dan layak untuk dijalankan.

Keywords: Ampas tahu, keripik simulasi, formula, proksimat, kemasan, kelayakan ekonomi
Full Text:
Section
Teknologi Tepat Guna