ORIENTASI DAN GAYA ALAMIAH TERHADAP KONFLIK DARI PESERTA PELATIHAN KETERAMPILAN PERDAMAIAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LENTERA HARAPAN CURUG, TANGERANG

    Edwin Martua Bangun Tambunan, Elyzabeth B. Nasution, Floranesia Lantang,

Abstract

Kemajemukan yang ada menuntut bangsa Indonesia untuk mampu mengelola perbedaan agar dapat mempertahankan kedamaian. Jika tidak, Indonesia akan terus diselimuti konflik. Untuk itu, bangsa Indonesia perlu diperlengkapi dengan wawasan dan keterampilan perdamaian. Dalam rangka berkontribusi untuk menanamkan dan mengembangkan karakter damai di kalangan muda, tim pengabdian kepada masyarakat Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Pelita Harapan menyelenggarakan pelatihan keterampilan perdamaian dan resolusi konflik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Lentera Harapan di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kegiatan dilaksanakan dengan melatihkan sembilan modul kepada 63 siswa menggunakan pendekatan konstruktivisme dan metode partisipatoris. Sebagai salah satu cara untuk mengetahui dampak dari pelatihan terhadap siswa dilaksanakan pre-test dan post-test tentang orientasi siswa terhadap konflik. Melengkapi tes ini, kepada siswa juga diberikan daftar pertanyaan untuk mengidentifikasi gaya alamiah mereka dalam berkonflik. Secara umum, perbedaan terlihat antara hasil pre-test dan post-test orientasi siswa terhadap konflik. Terdapat keselarasan antara pre-test orientasi siswa terhadap konflik dan gaya alamiah mereka saat berkonflik. Pada siswa tertentu terlihat adanya kontras antara gaya alamiah saat berkonflik dan post-test orientasi terhadap konflik. Hasil ini mencerminkan bahwa setelah pelatihan berlangsung para siswa memiliki pemahaman baru mengenai konflik dan perdamaian dan cenderung meninggalkan gaya alamiahnya dalam berkonflik.

Full Text:
Section
Ekonomi, Sosial, dan Budaya