Semangat Pembentukan Koperasi Sugih Barokah Kampung Gunung Desa Kuripan, Ciseeng Bogor

    Tamjuddin Tamjuddin, Suhartono Suhartono, Yosi Mardoni,

Abstract

Keberadaan koperasi dengan tidak membedakan identitas sosial yang melatar belakangi keanggotaan untuk mendirikan lembaga ekonomi seperti koperasi, pembentukan lembaga ini awalnya bukan merupakan kekhususan sebagai lembaga yang ekslusif, ketika setiap desa yang cenderung berlomba untuk mendirikan koperasi, karena ada harapan peran lembaga mengembangkan potensi ekonomi dalam mendatangkan kesejahteraan yang memiliki cakupan masyarakat desa sebagai pranata sosial serta membutuhkan penguatan, maka perlu dukungan bahkan bantuan dari pihak yang memiliki kekuasaaan atau tokoh masyarakat, ada pemahaman dalam satu desa hanya satu koperasi yang layak tumbuh di lingkungan masyarakat, kelompok masyarakat tani serta keberadan koperasi di masyarakat diharapkan dapat menjadi fasilitator, dinamisator melakukan kegiatan perekonomian secara keseluruhan ataupun cakupan di desa, tercermin kekuatan pranata sosial budaya dalam kehidupan masyarakat desa berpraktik melibatkan peran hubungan keluarga dan kekerabatan, kondisi ini dapat dijadikan basis sosial budaya dalam pengembangan kelembagaan yang bersifat formal, kegiatan dapat dilakukan secara terbuka dalam kerangka pengabdian untuk kepentingan masyarakat, disisi lain pembentukan koperasi dapat terhambat, tidak mustahil muncul konflik kepentingan dalam mengembangkan aktifitas karena gagasan pembentukan bersifat formal dan impersonal, dasar pemikiran yang berkembang di komunitas koperasi belum dapat membuktikan fungsinya sebagai koperasi yang layak dilaksanakan, pemanfaatan uni-unit keluarga dan kekerabatan merupakan basis sosial melalui tataran informal mewujudkan prakarsa dan mengelola potensi kelompok masyarakat petani dan lainnya menjadi ajang kebutuhan masyarakat.

Keywords: Koperasi, Pranata Sosial, Kelompok, Konflik Sosial
Full Text:
Section
Ekonomi, Sosial, dan Budaya