Mengelola Peran Serta Masyarakat Untuk Peningkatan Kualitas Hidup: Perencanaan Partisipatif
Abstract
Peran serta masyarakat dalam pembangunan di wilayahnya seringkali hanya sebatas upaya manipulasi. Manipulasi adalah tipologi terendah dari tingkat peran serta masyarakat, di mana tahapan tertingginya adalah citizen control yang diikuti dengan pelimpahan kekuasaan, kemitraan, perujukan, konsultasi, pemberian informasi, serta penyembuhan (Arnstain; 1969; 216-224). Tulisan ini mengambil fokus pada stimulasi peran serta masyarakat Kelurahan Keranggan di Tangerang, Banten, pada pembangunan wilayahnya melalui perencanaan partisipatif . Kelurahan Keranggan memiliki beragam industri olahan pangan yang berbasis industri rumah tangga, dengan produk utama berupa makanan ringan yang berasal dari singkong. Konsentrasi industri rumah tangga di Kelurahan Keranggan terletak di sekitar tepian Sungai Cisadane secara mengelompok pada RT 12 dan RT 13. Kondisi wilayah di RT 12 dan RT 13 Kelurahan Keranggan masih terbilang sulit akses dan orientasinya. Kecilnya akses ke rumah-rumah, dan terjalnya kontur wilayahnya, menyulitkan pengunjung untuk menemukan industri rumah tangga yang dituju. Alpanya informasi merupakan hal yang harus ditanggapi, apabila Keranggan ingin bersiap menjadi desa wisata. Dengan adanya informasi lokasi, akses, dan ragam industri rumah tangga yang ada, maka akan memudahkan pengunjung untuk datang ke industri-industri rumah tangga yang ada di Keranggan. Informasi yang paling efektif dalam hal tersebut adalah informasi peta. Pemetaan zona industri rumah tangga yang ada di Keranggan, menjadi titik awal proses perencanaan pembangunan dengan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat Keranggan dalam proses perencanaan, pengembangan, hingga pengelolaan program, merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha yang ada pada industri rumah tangga serta dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Keranggan