Pelatihan Pembuatan Blog Politik Bagi SMAN 1 Tanjung Pandan Belitung Ditinjau Dari Aspek Komersial Dan Perannya Sebagai Media Pembelajaran
Abstract
Menyatakan sikap politik melalui media sosial adalah hak setiap warganet, terlebih menjelang tahun politik 2019 mendatang. Namun konten politik di media sosial sangat rawan dengan ujaran kebencian, fitnah, dan hoax. Cukup banyak pengguna media sosial yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum akibat unggahan sikap politiknya. Beberapa contoh unggahan sikap politik antara lain: cuitan di microblogging, opini dalam format text maupun video, gambar meme, dan sebagainya termasuk opini melalui blog politik.
Di samping media arus utama, kehadiran blog politik telah menjadi alternatif bagi warganet dalam mendapatkan informasi. Ditinjau dari aspek komersial, media online arus utama ataupun blog personal, membutuhkan jumlah pengunjung(traffic). Makin tinggi jumlah pengunjung, makin besar peluang keuntungan finansialnya. Terlebih lagi karena isu politik selalu diminati banyak warganet. Pada satu sisi, hal ini dimanfaatkan oleh oknum blogger politik dengan cara mengunggah konten politik kontroversial demi meningkatkan jumlah pengunjung. Pada sisi lain, blogger personal merupakan sarana alternatif bagi warganet dalam mengekspresikan sikap politiknya.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi, tim dosen UPH menyelenggarakan kegiatan PKM di SMAN 1 Tanjung Pandan, Belitung, pada 16 Juli 2019. Salah satu metode pelaksanaan PKM tersebut adalah dengan memberikan pelatihan pembuatan blog. Peserta diajarkan tentang proses membuat blog, merancang nama brand, logo brand, dan tagline blog tersebut. Peserta juga diajarkan bahwa konten politik adalah salah satu konten yang menarik minat pengunjung dan berpotensi untuk dikomersialkan. Peserta juga didorong untuk mengunggah ajakan untuk bersikap politik dengan bijak, mendidik, serta menarik minat warganet tanpa menimbulkan provokasi.